Review MikroTik CRS328-24P-4S+RM: Fokus pada PoE

Switch MikroTik CRS328-24P-4S+RM adalah salah satu perangkat andalan yang banyak digunakan di kantor, lab, maupun instalasi jaringan skala kecil hingga menengah. Dengan 24 port Gigabit Ethernet yang semuanya mendukung PoE-Out, serta 4 port SFP+ untuk koneksi backbone berkecepatan tinggi, switch ini menghadirkan fleksibilitas yang sangat menarik.
Pengujian Perangkat dengan PoE
Salah satu daya tarik utama CRS328-24P-4S+RM adalah dukungan PoE (Power over Ethernet) yang fleksibel. Berikut adalah beberapa pengujian perangkat yang dilakukan:
- MikroTik wAP R: perangkat ini hanya mendukung passive PoE 24V. Saat diuji, perangkat langsung menyala tanpa masalah. Indikator PoE di port menyala hijau, menandakan tegangan sekitar 24V (low voltage).
- RB433AH: perangkat lama MikroTik ini juga menggunakan 24V passive PoE, hasilnya juga berjalan normal dengan indikator hijau.
- Access Point dengan dukungan 802.3af/at: switch mendeteksi perangkat ini secara otomatis dan memberikan tegangan sekitar 52V, sesuai dengan standar 802.3af/at (44–57V). Indikator PoE pada port berubah menjadi merah, yang berarti port sedang memberikan high voltage sesuai standar PoE aktif.
Dengan adanya indikator warna LED ini, kita bisa langsung mengetahui apakah perangkat yang terhubung menggunakan low voltage (~24V) atau high voltage (44–57V).
Penjelasan Menu PoE di MikroTik
CRS328-24P-4S+RM dilengkapi dengan menu konfigurasi PoE yang cukup lengkap di RouterOS. Berikut adalah fitur-fiturnya:
1. poe-out (mode)
- auto-on: switch mendeteksi perangkat terlebih dahulu sebelum mengirimkan daya.
- forced-on: port dipaksa selalu memberikan daya, meskipun perangkat tidak terdeteksi.
- off: port tidak memberikan daya sama sekali.
2. Konsep dasar 802.3af/at
Pada mode auto-on, switch menjalankan proses detection & classification sebelum mengirimkan tegangan 44–57V. Detection ini memakai arus kecil untuk memastikan perangkat memang mendukung PoE. Dengan begitu, saat perangkat non-PoE dicolok, port tidak langsung mengirimkan tegangan tinggi sehingga tetap aman.
3. poe-voltage (auto / low / high)
- auto: switch menyesuaikan tegangan dengan kebutuhan perangkat.
- low: sekitar 24V (untuk perangkat passive PoE).
- high: sekitar 48–52V (untuk perangkat 802.3af/at).
4. Monitoring PoE
- poe-out-status: status port, apakah aktif, idle, atau error.
- poe-out-voltage: tegangan yang sedang dikirimkan.
- poe-out-current: arus yang digunakan perangkat.
- poe-out-power: daya dalam watt yang dipakai perangkat.
Menu ini memudahkan monitoring dan troubleshooting saat instalasi jaringan.
Review Fisik & Build Quality
Dari sisi fisik, switch ini cukup kokoh:
- Bagian depan: 24 port Gigabit Ethernet dengan dukungan PoE-Out, 4 port SFP+, tombol reset, dan indikator LED yang jelas.
- Bagian belakang: colokan power AC internal, sehingga tidak memerlukan adaptor eksternal.
- Pendinginan: casing metal dengan ventilasi dan kipas otomatis yang menyesuaikan kecepatan berdasarkan suhu. Cukup senyap untuk dipakai di ruang kerja.
Kesimpulan
MikroTik CRS328-24P-4S+RM adalah switch PoE yang fleksibel dan serbaguna. Kelebihannya antara lain:
- Mendukung campuran perangkat passive PoE 24V dan 802.3af/at (44–57V) sekaligus.
- Indikator LED yang membantu membedakan tegangan low dan high voltage.
- Menu PoE lengkap untuk konfigurasi dan monitoring.
- Build quality solid dengan pendinginan yang baik.
Switch ini cocok untuk instalasi yang membutuhkan banyak port PoE dengan fleksibilitas tinggi, baik di kantor, sekolah, maupun lingkungan lab.
💡 Dengan kemampuan ini, CRS328-24P-4S+RM bisa jadi pilihan tepat untuk mempermudah pengelolaan perangkat jaringan yang membutuhkan suplai daya melalui kabel Ethernet.