Mikrotik Sebagai DNS Server: Bikin Internet Lebih Cepat!

Mikrotik Sebagai DNS Server: Bikin Internet Lebih Cepat!

Pernah merasa internet lambat padahal speedtest kencang? Salah satu penyebabnya bisa jadi adalah DNS. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana menjadikan Mikrotik sebagai DNS server, apa keuntungannya, dan bagaimana langkah-langkah konfigurasinya.


Apa Itu DNS?

DNS adalah singkatan dari Domain Name System. Sederhananya, DNS bekerja seperti buku telepon internet. Ia menerjemahkan nama domain seperti youtube.com menjadi alamat IP yang bisa dimengerti komputer. Tanpa DNS, kita harus mengingat angka IP panjang setiap kali mau membuka website – tentu itu merepotkan.


Kenapa Menggunakan Mikrotik Sebagai DNS Server?

Biasanya, kita menggunakan DNS bawaan ISP atau DNS publik seperti Google DNS (8.8.8.8) atau Cloudflare (1.1.1.1). Namun, Mikrotik memiliki fitur DNS cache yang bisa mempercepat akses website. Berikut beberapa keuntungannya:

  • Lebih Cepat – Mikrotik akan menyimpan hasil query DNS, sehingga ketika perangkat lain meminta domain yang sama, hasilnya bisa diberikan langsung dari cache.
  • Kontrol Penuh – Anda bisa menambahkan static DNS untuk memberikan nama custom ke perangkat di jaringan.
  • Bisa Blokir Domain – Dengan static DNS, Anda bisa memblokir website tertentu dengan mudah.

Langkah Konfigurasi Mikrotik Sebagai DNS Server

Berikut langkah-langkahnya:

  1. Aktifkan DNS Cache
    Buka IP → DNS, lalu centang Allow Remote Requests.
  2. Tambahkan DNS Server
    Masukkan DNS server eksternal seperti 8.8.8.8 atau 1.1.1.1.
  3. Set DHCP Server
    Masuk ke IP → DHCP Server → Networks, lalu isi kolom DNS dengan IP Mikrotik, misalnya 192.168.1.1.
  4. Tambahkan Static DNS (Opsional)
    Jika ingin menamai perangkat, buka tab Static dan tambahkan hostname yang diinginkan beserta IP-nya.

Uji Coba

Setelah konfigurasi, Anda bisa melakukan beberapa pengujian:

  • Cek Cache DNS – Buka IP → DNS → Cache untuk melihat domain yang sudah tersimpan.
  • Tes Resolusi Hostname – Jika Anda menambahkan static DNS, coba ping hostname dari komputer klien, misalnya ping server.local. Jika berhasil, berarti konfigurasi berjalan baik.

Kesimpulan

Menjadikan Mikrotik sebagai DNS server adalah cara mudah untuk mempercepat akses internet dan memberikan kontrol tambahan di jaringan. Dengan fitur caching dan static DNS, Anda bisa:

  • Mempercepat browsing karena data sudah ada di cache.
  • Mempermudah administrasi jaringan dengan hostname custom.
  • Memblokir situs tertentu jika diperlukan.

Jika Anda belum mencoba fitur ini di Mikrotik, sekarang saat yang tepat untuk mencobanya. Anda mungkin akan terkejut melihat perbedaan kecepatan dan kemudahan manajemen jaringan Anda!