Dell R730 vs HP DL380 Gen9 untuk Homelab: Pengalaman Pakai di Rumah

Dell R730 vs HP DL380 Gen9 untuk Homelab: Pengalaman Pakai di Rumah

Server enterprise bekas seperti Dell PowerEdge R730 dan HPE ProLiant DL380 Gen9 jadi salah satu pilihan favorit para homelabber. Barangnya banyak di marketplace, harganya ramah, dan performanya masih lebih dari cukup untuk belajar virtualisasi, storage, atau mainan Proxmox di rumah.

Kali ini kita bahas pengalaman pakai keduanya dari sudut pandang pengguna rumahan, bukan benchmark data center yang terlalu teknis. Fokusnya ke hal-hal yang paling sering ditanyain: konsumsi daya, suara, tampilan, kemudahan setup, dan ketersediaan spare part.


1. Konsumsi Daya: Berapa Watt Sih di Rumah?

Ini pertanyaan nomor satu yang hampir semua calon homelabber tanyakan.

Untuk konfigurasi dasar:

  • Dual CPU
  • 2 HDD
  • RAM terpakai 4 slot

Kedua server ini berjalan di kisaran ±90 watt saat idle.

Apakah boros?
• Untuk ukuran server enterprise — tidak boros.
• Untuk dipakai di rumah — ya lumayan terasa, tapi masih aman kalau cuma 1 unit dijalankan 24/7.

Kalau hardware mulai ditambah (HBA, storage bay penuh, GPU, atau NIC high-speed), konsumsi daya bisa naik signifikan.


2. Tingkat Kebisingan: Masih Aman Dipakai Dekat Pengguna?

Buat homelab, noise ini krusial, apalagi kalau server ditaruh di kamar kerja.

Dengan konfigurasi standar (tanpa banyak kartu PCI atau GPU), dua-duanya terbilang cukup halus. Suara kipasnya tetap “enterprise feel”, tapi tidak sampai mengganggu kalau ada di ruangan tertutup.

Begitu load meningkat atau hardware dipasang banyak, barulah kipasnya mulai terasa kencang.


3. Tampilan Fisik: HPE Lebih Manis?

Dari sisi estetika, ada perbedaan menarik:

HPE DL380 Gen9

  • Indikator LED pada tray HDD lebih informatif
  • Ada warning lamp yang menandakan disk aman/tidak aman dilepas
  • Tampilan depan lebih rapih dan modern

Dell R730

  • Indikator lebih sederhana
  • Fokus ke fungsi, bukan tampilan

Buat yang suka LED dan estetika rack server, biasanya HPE lebih menarik.


4. Pengaturan Virtual Disk (RAID): Mana yang Lebih Mudah?

Dell R730

Pengaturan RAID lebih cepat karena:

  • Bisa langsung dari BIOS
  • Menu "Device Settings" jelas dan cepat loading

Ini cocok untuk pengguna baru yang masih sering utak-atik storage.

HPE DL380 Gen9

  • Harus masuk lewat Intelligent Provisioning
  • Loading lebih lama
  • Menu lengkap, tapi terasa lebih “berat”

Dari sisi user experience, Dell lebih simpel, sementara HPE lebih terstruktur tapi agak lambat.


5. Instalasi Proxmox: Dua-Duanya Lancar

Tidak ada drama sama sekali untuk proses instalasi Proxmox:

  • Boot dari USB
  • Ikuti step installer
  • Semua driver terbaca
  • Storage & network langsung siap

Baik Dell maupun HPE, keduanya sama-sama cocok jadi host virtualisasi rumahan.


6. Spare Part & Ketersediaan: Banyak dan Mudah Dicari

Ini penting kalau pakai server bekas.

Berita baiknya:
Spare part untuk kedua server ini sangat banyak di marketplace, terutama:

  • PSU
  • RAM
  • Tray HDD
  • RAID controller
  • Backplane
  • Fan

Ini jadi salah satu alasan kenapa dua model ini populer di kalangan homelabber. Maintenance-nya relatif mudah.


7. Kesimpulan: Mana yang Lebih Cocok untuk Homelab?

Kalau dipakai di rumah, pengalaman kedua server ini kurang lebih sama:

✔ Konsumsi daya serupa
✔ Noise masih masuk akal
✔ Instalasi OS dan virtualisasi lancar
✔ Spare part melimpah

Bedanya hanya di preferensi kecil:

Pilih Dell R730 kalau kamu suka:

  • Navigasi RAID yang cepat dan simpel
  • Setting BIOS yang lebih straightforward

Pilih HPE DL380 Gen9 kalau kamu suka:

  • Desain dan indikator LED yang lebih manis
  • Management tools yang lengkap (meski lebih lambat)

Pada akhirnya, dua-duanya masih sangat “worth it” buat homelab di 2025 — apalagi kalau dapat harga second yang bagus.